Ini
merupakan kisah hubungan seks sesama jenis. Cerita seks homo alias gay
antara laki-laki saling memuaskan dengan memasukan penis kedalam pantat
atau anus. Bagi anda yang normal mungkin akan merasa jijik memambaca
kisah nyata, tapi hal seperti ini kini memang banyak terjadi
dilingkungan kita. Selengkapnya silahkan simak cerita lengkapnya berikut
ini!
Beberapa tahun yang lalu, Jaka, saat itu
29 tahun, adalah satu eksekutif muda di suatu perusahaan ternama di
Jakarta. Istrinya, Dewi, saat itu 24 tahun, adalah ibu rumah tangga yang
aktif di beberapa kegiatan organisasi. Mereka dikaruniai 1 orang anak.
Siang itu di ruangan kerja Jaka, Wenny, sekretaris Jaka sedang menghadap
Jaka untuk menyerahkan beberapa berkas laporan.
“Semua berkas sudah aku serahkan. Ada perlu apa lagi Pak?” tanya Wenny sambil tersenyum manja.
“Ada..” kata Jaka.
“Apa?” tanya Wenny lagi sambil tetap tersenyum.
“Nanti jam istirahat kita makan dimana?” tanya Jaka sambil tersenyum.
“Ih, dasar.. Mau lagi ya?” tanya Wenny sambil tetap tersenyum.
“Kan baru kemarin aku kasih..” kata Wenny lagi.
“Kamu menggairahkan sih..” kata jaka sambil meremas pantat Wenny.
“Ya sudah nanti siang kita ke tempat biasa saja, ya?” tanya Jaka. Wenny mengangguk.
“Suami kamu belum pulang, ya?” tanya Jaka.
“Belum. Dia masih di Semarang. Wah kalau dia ada disini, mana bisa kita berduaan. Dia pasti ajak aku makan siang bersama,” kata Wenny.
“Ya sudah kalau begitu. Bereskan semua kerjaan kamu..” kata jaka.
“Ada..” kata Jaka.
“Apa?” tanya Wenny lagi sambil tetap tersenyum.
“Nanti jam istirahat kita makan dimana?” tanya Jaka sambil tersenyum.
“Ih, dasar.. Mau lagi ya?” tanya Wenny sambil tetap tersenyum.
“Kan baru kemarin aku kasih..” kata Wenny lagi.
“Kamu menggairahkan sih..” kata jaka sambil meremas pantat Wenny.
“Ya sudah nanti siang kita ke tempat biasa saja, ya?” tanya Jaka. Wenny mengangguk.
“Suami kamu belum pulang, ya?” tanya Jaka.
“Belum. Dia masih di Semarang. Wah kalau dia ada disini, mana bisa kita berduaan. Dia pasti ajak aku makan siang bersama,” kata Wenny.
“Ya sudah kalau begitu. Bereskan semua kerjaan kamu..” kata jaka.
Wenny lalu meninggalkan ruangan
tersebut. Tengah harinya Jaka dan Wenny terlihat meluncur ke sebuah
hotel. Setelah check-in, mereka segera masuk ke kamar.
“Aku selalu merindukan kamu,” kata Jaka sambil memeluk pinggang Wenny lalu mencium bibirnya.
Wenny membalasnya dengan panas. Lidah
Wenny bermain liar di dalam mulut Jaka, sementara tangannya meremas
selangkangan Jaka yang sudah terlihat menggembung.
“Ohh.. Kamu sangat pintar dan memuaskan.. Mmhh,” bisik Jaka sambil meremas pantat Wenny.
“Cepat buka bajunya..” kata Wenny kepada Jaka sementara dia sendiri mulai melucuti semua pakaiannya.
“Cepat buka bajunya..” kata Wenny kepada Jaka sementara dia sendiri mulai melucuti semua pakaiannya.
Setelah keduanya telanjang, tangan Wenny
menarik tangan Jaka ke ranjang lalu mendorongnya agar telentang.
Dijilatinya puting susu Jaka lalu turun ke perut, sementara tangannya
meremas dan mengocok kontol Jaka yang sudah tegang.
“Ohh sayang..” desah Jaka sambil terpejam.
“Ohh.. Mmhh..” desah Jaka makin keras terdengar ketika kontolnya terasa hangat dan nikmat berada dalam kuluman mulut Wenny.
“Terus, Wen.. Teruss..” bisik Jaka sambil terpejam dan menggoyangkan pinggulnya.
“Ohh.. Mmhh..” desah Jaka makin keras terdengar ketika kontolnya terasa hangat dan nikmat berada dalam kuluman mulut Wenny.
“Terus, Wen.. Teruss..” bisik Jaka sambil terpejam dan menggoyangkan pinggulnya.
Setelah beberapa lama, Wenny
menghentikan hisapannya pada kontol Jaka. Dia bangkit lalu naik dan
mencium bibir Jaka. Kemudian dalam posisi mengangkangi wajah Jaka, Wenny
mendekatkan memeknya ke mulut jaka.
“Jilati, sayang..” bisik Wenny. Lidah Jaka tak lama kemudian sudah bermain di belahan memek Wenny.
“Oww..” desah Wenny sambil terpejam sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Oh sayangg.. Ohh..” desah Wenny keras ketika kelentitnya dijilat lidah Jaka.
“Terus sayang.. Terusshh..” desah Wenny sambil mendesakkan memeknya ke mulut jaka.
“Oww..” desah Wenny sambil terpejam sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Oh sayangg.. Ohh..” desah Wenny keras ketika kelentitnya dijilat lidah Jaka.
“Terus sayang.. Terusshh..” desah Wenny sambil mendesakkan memeknya ke mulut jaka.
Lalu digoyang pinggulnya lebih cepat sambi Jaka agak gelagapan tak bisa bernafas.
“Ohh.. Ohh.. Ohh..” jerit Wenny ketika terasa ada yang menyembur di dalam memeknya.
“Nikmat sekali sayang..” kata Wenny tersenyum sambil menurunkan badannya dan berbaring di samping Jaka.
“Nikmat sekali sayang..” kata Wenny tersenyum sambil menurunkan badannya dan berbaring di samping Jaka.
Jaka yang sudah bernafsu, langsung
bangkit lalu membuka kaki Wenny lebar sehingga memeknya tampak terbuka.
Diarahkan kontolnya ke lubang memek Wenny. Dengan sekali tekanan,
bless.. Kontol Jaka sudah masuk ke dalamnya. Wenny terpejam menikmati
nikmatnya rasa yang ada ketika kontol jaka dengan perkasa keluar masuk
di dalam memeknya.
“Ohh.. Fuck me!” desah Wenny sambil menatap mata Jaka.
“Aku selalu bergairah kalau melihat kamu di kantor..” kata Jaka di sela-sela persetubuhan itu.
“Kenapa?” tanya Wenny sambil tersenyum.
“Karena kamu sangat sexy..” kata jaka lagi sambil terus memonpa kontolnya.
“Aku pengen ganti posisi..” kata Wenny.
“Aku selalu bergairah kalau melihat kamu di kantor..” kata Jaka di sela-sela persetubuhan itu.
“Kenapa?” tanya Wenny sambil tersenyum.
“Karena kamu sangat sexy..” kata jaka lagi sambil terus memonpa kontolnya.
“Aku pengen ganti posisi..” kata Wenny.
Jaka menghentikan gerakan dan mencabut kontolnya dari memek Wenny. Wenny kemudian bangkit lalu nungging.
“Cepat masukkan, sayang..” kata Wenny.
Jaka mengarahkan kontolnya ke lubang
memek Wenny yang jelas terbuka. Lalu, blep.. blep.. blep.. Kontol jaka
kembali keluar masuk memek Wenny.
“Ohh..” desah wenny sambil memejamkan matanya.
Setelah beberapa lama, Jaka makin cepat
mengeluar masukkan kontolnya ke memek Wenny. Kemudian Jaka mendesakkan
kontolnya dalam-dalam sampai amblas semua ke dalam memek Wenny. Crott!
Crott! Crott! Air mani Jaka muncrat di dalam memek Wenny banyak.
“Ohh.. Enak sekali sayang..” kata Jaka sambil mencabut kontolnya.
“Hisap, sayang..” kata Jaka.
“Hisap, sayang..” kata Jaka.
Wenny lalu bangkit kemudian tanpa ragu
kontol Jaka dijilat membersihkan sisa air mani di batangnya. Kemudian
mulutnya langsung mengulum dan menghisap kontol Jaka.
“Sudah sayang..” kata Jaka, lalu mencium bibir Wenny mesra.
Setelah berpakaian dan merapikan diri,
mereka segera pergi untuk makan siang dan melanjutkan pekerjaan di
kantor. Sore harinya, Jaka pulang ke rumah. Dewi dan anaknya menyambut
gembira kepulangan Jaka. Setelah mandi, Jaka duduk dengan Dewi di ruang
keluarga sambil memangku anaknya.
“Mau makan, tidak?” tanya Dewi.
“Nanti sajalah.. Aku masih kenyang,” sahut Jaka.
“Nanti hari Minggu kita ajak anak kita berenang ya?” ajak Dewi.
“Boleh..” jawab Jaka pendek sambil membuka-buka koran.
“Nanti sajalah.. Aku masih kenyang,” sahut Jaka.
“Nanti hari Minggu kita ajak anak kita berenang ya?” ajak Dewi.
“Boleh..” jawab Jaka pendek sambil membuka-buka koran.
Malam harinya, di tempat tidur, Dewi yang sedang naik birahi, sedang memeluk tubuh Jaka yang sedang memejamkan matanya.
“Ayo, dong..” bisik Dewi.
“Apa sih?” kata Jaka sambil tetap memejamkan matanya.
“Aku pengen..” kata Dewi memohon.
“Aku capek seharian kerja, sayang.. Besok lagi ya..” kata jaka sambil mengecup bibir Dewi lalu kembali memejamkan matanya.
“Apa sih?” kata Jaka sambil tetap memejamkan matanya.
“Aku pengen..” kata Dewi memohon.
“Aku capek seharian kerja, sayang.. Besok lagi ya..” kata jaka sambil mengecup bibir Dewi lalu kembali memejamkan matanya.
Dewi yang merasa kecewa hanya diam. Hari
Minggu, sesuai dengan rencana, Jaka dan Dewi pergi ke kolam renang
untuk mengantar anaknya. Disana sudah banyak yang berenang. Tua muda,
laki perempuan. Setelah Dewi berganti pakaian renang dengan anaknya,
mereka langsung masuk kolam. Jaka hanya duduk di pingir kolam melihat
istri dan anaknya.
“Tidak ikut berenang, Mas..” tanya seorang pria mengagetkan Jaka.
“Eh, tidak.. Males,” kata Jaka sambil melirik ke orang tersebut.
“Kenalkan, saya Edi..” kata pria itu.
“Jaka,” kata Jaka sambil bersalaman.
“Eh, tidak.. Males,” kata Jaka sambil melirik ke orang tersebut.
“Kenalkan, saya Edi..” kata pria itu.
“Jaka,” kata Jaka sambil bersalaman.
Jaka menatap Edi. Sangat ganteng dan
tubuh Edi sangat bagus seperti orang yang sering fitness. Juga terlihat
celana renang mininya sangat menggembung bagian depannya pertanda dia
punya kontol yang besar.
“Boleh saya duduk disini?” kata Edi.
“Oh, boleh.. Boleh..” kata Jaka.
“Oh, boleh.. Boleh..” kata Jaka.
Edi duduk berhadapan dengan Jaka. Jarak
mereka cukup dekat. Mereka bicara ngalor ngidul tentang keluarga,
pekerjaan dan lain-lain. Pada mulanya Jaka biasa saja, tapi entah kenapa
lama-kelamaan Jaka sangat suka pada wajah ganteng Edi. Ditatapnya lekuk
wajah Edi yang sempurna. Ada perasaan berdesir di hatinya. Apalagi
ketika melihat Edi tersenyum, jaka merasa sangat ingin mengecup
bibirnya. Jaka akhirnya menjadi salah tingkah.
“Kenapa, Mas?” tanya Edi sambil tersenyum.
Dengan sengaja tangannya menggenggam
tangan Jaka. Jaka berdesir darahnya. Entah kenapa ada perasaan senang
ketika tangannya digenggam.
“Tidak apa-apa..” kata Jaka sambil menatap Edi.
Mereka saling bertatapan selama beberapa
saat. Hati Jaka benar-benar tak menentu ketika saling bertatapan sambil
digenggam tangannya.
“Kita bicara di tempat yang lebih nyaman saja, Mas..” kata Edi.
Jaka diam sambil melirik anak istrinya yang sedang berenang. Jaka bangkit lalu menghampiri mereka di tepi kolam.
“Aku keluar sebentar dengan dia ya, sayang? Ada sedikit bisnis..” kata jaka sambil menunjuk Edi.
Edi tersenyum dan mengangguk ke Dewi ketika Dewi meliriknya. Dewipun tersenyum.
“Jangan lam-lama ya..” kata Dewi.
“Iya,” kata Jaka sambil bangkit lalu menghampiri Edi.
“Kemana kita?” tanya Jaka.
“Kita bicara di tempat parkir saja biar tenang..” kata Edi sambil melangkah diikuti Jaka.
“Iya,” kata Jaka sambil bangkit lalu menghampiri Edi.
“Kemana kita?” tanya Jaka.
“Kita bicara di tempat parkir saja biar tenang..” kata Edi sambil melangkah diikuti Jaka.
Jaka terus menatap tubuh dan bokong Edi
dari belakang. Darahnya semakin berdesir. Setelah Edi berganti pakaian,
mereka lalu menuju tempat parkir.
“Di dalam mobil saya saja kita bicara,” kata Edi sambil membuka pintu mobil berkaca gelap.
“Lebih tenang dan nyaman,” kata Edi lagi.
“Lebih tenang dan nyaman,” kata Edi lagi.
Merekapun segera masuk.
“Saya suka kepada Mas.. Mas cakep,” kata Edi sambil mengenggam tangan Jaka.
Jaka terdiam sambil menatap Edi. Hatinya
berdebar disertai dengan munculnya satu gairah aneh ketika menatap Edi.
Edi tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Jaka. Tak lama
bibirnya mengecup bibir Jaka. Jaka terdiam, tapi perasaannya sangat
senang. Lalu tak lama Jaka membalas kecupan bibir Edi. Ciuman mereka
makin lama makin liar disertai permainan lidah..
“Buka celananya, Mas.. Waktu kita tidak
banyak, anak istri Mas menunggu,” kata Edi sambil dia sendiri melepas
celana pendek dan celana dalamnya.
Tampak kontolnya sudah tegak. Jaka agak
ragu untuk melepas celananya. Edi tersenyum lalu tangannya segera
membuka sabuk dan resleting celana Jaka. Kemudia diperosotkannya celana
Jaka sampai lepas. Celana dalam Jaka tampak menggembung. Edi lalu
melepas celana dalam Jaka.
“Kontol Mas sangat besar,” kata Edi sambil meremas kontol Jaka.
Jaka terdiam sambil merasakan suatu
sensasi kenikmatan ketika kontolnya dikocok oleh sesama lelaki. Apalagi
ketika mulut Edi telah mengulum kontolnya. Jaka terpejam sambil meremas
rambut Edi.
“Ohh..” desah Jaka. Edi terus menjilat, menghisap, dan mengocok kontol Jaka.
“Gantian, Mas..” kata Edi.
“Gantian, Mas..” kata Edi.
Sambil menempatkan diri di kursi. Dengan
agak ragu, karena pertama kali, Jaka menggenggam kontol Edi yang tegang
berdenyut. Matanya terus menatap kontol yang digenggamnya.
“Kocok, Mas..” bisik Edi.
Jaka secara perlahan mengocok kontol
Edi. Edi terpejam menikmatinya. Lama kelamaan Jaka makin asyik menikmati
permainan tersebut. Dengan gairah yang makin lama makin tinggi,
tangannya terus mengocok kontol Edi. Lalu tanpa ragu lidahnya mulai
menjilati kepala kontol Edi. Ada cairan bening asin dan gurih terasa.
Jaka terus melumat kontol Edi dan menghisapnya sambil sesekali
mengocoknya.
“Ohh.. Nikmatthh..” desis Edi sambil meremas rambut Jaka.
Tak lama tubuh Edi mengejang. Didesakan
kepala Jaka hingga kontolnya hampir masuk semua ke mulut Jaka. Lalu,
crott! crott! Air mani Edi muncrat di dalam mulut Jaka. Jaka langung
melepaskan kulumannya. Perutnya terasa mual ketika air mani Edi muncrat
di dalam mulutnya. Banyak air mani di dalam mulut Jaka yang akan
diludahkan.
“Jangan diludahkan!” kata Edi sambil dengan cepat melumat bibir Jaka.
Dihisapnya semua air mani di mulut Jaka
sampai habis lalu ditelan. Lalu dilumatnya lagi bibir Jaka. Mereka
berciuman liar sambil saling kocok kontol. Tak lama kemudian Edi naik ke
pangkuan Jaka. Diarahkan lubang anusnya ke kontol Jaka. Setelah masuk.
Secara perlahan tubuh Edi naik turun sambil matanya terpejam menikmati
nikmatnya kontol jaka di anusnya. Sementara Jaka juga terpejam sambil
menggerakan kontolnya keluar masuk anus Edi.
“Ohh.. Sshh..” desis Jaka merasakan nikmatnya kontol keluar masuk anus Edi.
“Enak, Mas?” bisk Edi.
“Enak, Mas?” bisk Edi.
Jaka tak menjawab. Hanya pejaman mata dan desahan kenikmatan saja yang keluar dari mulutnya.
“Aku mau keluarrhh..” bisik Jaka. Gerakannya makin cepat.
“Keluarkan.. Puaskan..” bisik Edi.
“Keluarkan.. Puaskan..” bisik Edi.
Jaka memegang pinggang Edi lalu
didesakan ke kontolnya hingga kontol Jaka masuk semua ke anus Edi.
Croott! Croott! Croott! Air mani Jaka muncrat di dalam anus Edi.
“Ohh.. Nikmat sekali..” kata Jaka lemas sambil memeluk tubuh Edi.
Edi bangkit lalu mulutnya segera
menjilat dan menghisap kontol Jaka yang berlumuran air mani sampai
habis. Setelah itu mereka berciuman..
“Kapan kita bisa bertemu lagi,” kata Edi sambil berpakaian.
“Kapanpun kamu mau,” kata Jaka sambil berpakaian pula lalu menyerahkan kartu namanya kepada Edi.
“Kapanpun kamu mau,” kata Jaka sambil berpakaian pula lalu menyerahkan kartu namanya kepada Edi.
Setelah berciuman mesra sebentar, Edi
segera pergi meninggalkan tempat tersebut. Jaka segera kembali menemui
keluarganya di kolam renang.
“Bisnis apa sih?” tanya Dewi.
“Lumayanlah sebagai sampingan, siapa tahu berhasil,” kata Jaka.
“Lumayanlah sebagai sampingan, siapa tahu berhasil,” kata Jaka.
Dewi diam karena dipikirnya jaka
benar-benar berbisnis dengan Edi. Begitulah, sejak saat itu Jaka telah
benar-benar menjadi petualang seks yang hampir melupakan keluarganya.
Telah sangat banyak wanita yang dikencaninya, juga sangat banyak
laki-laki yang dipacarinya. Tapi tetap Jaka menjadikan Edi sebagai
kekasih utamanya. Memang secara materi, Jaka selalu memberikan apapun
dan berapapun yang Dewi butuhkan. Tapi tidak secara batiniah.. Dewi
sebetulnya sudah mulai merasa jenuh dan tersiksa akan kehampaan
batinnya.
Sampai suatu ketika.. Hari Minggu itu
Jaka pamit kepada Dewi untuk bertemu Edi di suatu tempat demi
kepentingan bisnis. Sebenarnya Jaka menemui Edi di suatu motel untuk
berkencan. Setelah check-in, mereka segera masuk kamar.
“Lama amat sih, Mas,” kata Edi sambil memeluk Jaka lalu melumat bibirya.
Jaka tidak menjawab, hanya balasan
lumatan bibirnya saja yang menandakan kalau Jaka bergairah. Sambil tetap
berciuman, tangan Edi dengan cepat membuka semua kancing baju dan
resleting celana Jaka.
“Buka bajunya, Mas..” kata Edi tak sabar.
Jaka lalu melepas semua pakaiannya
sambul tersenyum. Setelah Jaka telanjang, Edi langsung jongkok lalu
mengulum kontol Jaka dengan bernafsu.. Begitulah, mereka memacu birahi
saat itu tanpa menyadari ada seorang wanita dan anak kecil yang duduk
menunggu di depan kamar mereka.
Dialah Dewi.. Sebetulnya Dewi sudah lama
mendengar selentingan tentang kelakuan Jaka. Tapi Dewi tetap bertahan
karena rasa cintanya kepada Jaka masih besar kala itu, juga karena tidak
ada bukti. Setelah selesai melampiaskan nafsu birahi mereka, Jaka dan
Edi berciuman lalu segera berpakaian. Sambil berpegangan tangan dan
tersenyum penuh arti, mereka membuka pintu kamar untuk pulang. Ketika
pintu terbuka.. Jaka terkesiap darahnya tanpa bisa bicara sepatah
katapun. Matanya nanar menatap Dewi dan anaknya.
“Aku sudah lama mendengar kelakuan kamu dari teman-teman kamu..” kata Dewi dengan nada datar bergetar menahan amarah.
“Kalau kamu berhubungan hanya dengan perempuan, aku masih bisa memaafkan kamu..” kata Dewi dengan suara mulai terbata-bata.
“Tapi tidak dengan kelakuan menjijikan ini!” suara Dewi mulai meninggi sambil berderai air mata.
“Aku minta cerai!!” bentak Dewi.
“Sekarang juga aku mau pulang ke rumah orang tua.. Jangan temui aku dan anakmu lagi!” bentak Dewi lagi.
“Aku akan kirim gugatan cerai untuk kamu tanda tangani lewat pengacara..” kata Dewi lagi sambil segera menarik tangan anaknya dan berlari ke jalan untuk memanggil taksi.
“Kalau kamu berhubungan hanya dengan perempuan, aku masih bisa memaafkan kamu..” kata Dewi dengan suara mulai terbata-bata.
“Tapi tidak dengan kelakuan menjijikan ini!” suara Dewi mulai meninggi sambil berderai air mata.
“Aku minta cerai!!” bentak Dewi.
“Sekarang juga aku mau pulang ke rumah orang tua.. Jangan temui aku dan anakmu lagi!” bentak Dewi lagi.
“Aku akan kirim gugatan cerai untuk kamu tanda tangani lewat pengacara..” kata Dewi lagi sambil segera menarik tangan anaknya dan berlari ke jalan untuk memanggil taksi.
Jaka dan Edi hanya diam mematung..
hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini
hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini
No comments:
Post a Comment