Monday, January 11, 2016

Sex dengan Papaku yang Mabuk


Papaku mabuk berat. Dia diantar teman kerjanya sampai ke rumah. Mama
tengah keluar kota selama beberapa minggu. Kulihat papa sempoyongan
berjalan masuk ke dalam kamarnya. Temannya kewalahan menahan tubuh papa
yang besar dan tegap. Di dalam kamar papa di baringkan terlentang. Teman
 papa membuka baju dan celananya agar leluasa bernafas. Aku
memperhatikannya lewat pintu yang sedikit terbuka. Entah kenapa aku
bernafasu melihat tubuh papaku. Aku mengaguminya.


Ku lihat teman papa membuka kaus dalam papa. Tangannya meraba-raba dada
papa hingga ke bagian perut. Dengan perlahan aku memperhatikan dan
mendekat ke arah pintu. Aku melihat teman papa mengelus-elus
kemaluannya. Dan aku bisa melihat kalau barang papa saat ini dalam
keadaan tegang. Jantungku mau copot rasanya. Seluruh persendianku
melunglai. Aku kembali memperhatikan teman papaku yang mengelu-elus
kemaluan papa. Lalu tangannya meraba di bagian bawah perut. Mengeluarkan
 isinya dari celana dalam. Jantungku semakin tidak menentu. Aku melihat
kontol papaku yang mencuat tegang dengan rambut-rambut yang hitam lebat.
 Teman papa mendekatkan wajahnya ke arah kontol papa. Lalu menjilatinya
dengan perlahan. Papa hanya menggeliat. Sontak saja kontolku menegang
hebat.


Papaku masih mabuk. Tapi tangan teman papa tetap saja menggeranyangi
kontol papa. Dia menghisap kontol papaku dengan antusias. Tangan kananya
 memegangi puting susu papa. Mataku tak berkedip melihat adegan itu.
Teman papa membuka baju dan celana panjangnya. Mengeluarkan kontolnya
dari dalam celana dalam. Luar biasa besar dan panjang. Dia kembali
menjilati kontol papa sambil mengocok kontolnya. Papa hanya mendesah
merasakan kenikmatan. Tanganku tak sabar ingin mengocok kontolku yang
sedari tadi tegang. Tapi sayang pintu terayun terbuka karena angin. Aku
terbelalak ketika teman papa melihatku. Dia tidak marah malam menyuruhku
 masuk. “masuk saja” katanya. Aku ragu melangkah. Setelah di dalam aku
menutup pintu rapat-rapat. Mataku terus saja memperhatikan kontol papa
yang masih mencuat tegang. “Sini.” Kata orang itu padaku. Aku mendekat.
Dia tersenyum padaku dan menyudorkan kontol papa kepadaku. Keringat
dingin mengucur di keningku. Tak pernah kubayangkan kalau aku menghisap
kontol papaku sendiri.


Tanganku gemetar memegang kontol papa yang panjang dan besar. Baru kali
ini aku memeganya. Membelai rambut-rambut hitam yang tumbuh di sekitar
pangkal kontol papa. Perutnya juga berbulu.


“Ayo hisap.” Kata teman papa padaku. Aku masih ragu. Dengan perlahan
lidahku menjulur melumat kontol papa yang luar biasa. Ooh…..nikmat
sekali. Mulutku hampir koyak. Aku memperhatikan kontol papa yang
menegang panjang. Urat-urat yang menyembul kelihatan. Ujung kontolnya
berwarna kemerahan dengan bibir yang sangat sensual. Aku menjulurkan
lidahku ke bibir kontol papa.


Teman papa membuka celanaku dan mengeluarkan kontolku yang mencuat
tegang. Dia melumatnya dan menghisapnya dengan hangat.
Ooo….uuupppss.s.s….yeaaga,,,, Aku merasakan kenikmatan. Teman papa
menghisap kontolku, aku menghisap kontol papa. Papa hanya mendesah tanpa
 sadar. Dia masih mabuk berat. Tangannya memegangi kepalaku dan terus
memasukan kontolnya ke dalam mulutku. Aku berdiri dan mengarahkan
kontolku ke mulut papa. Memasukannya dengan perlahan. Papa melumatnya
dengan hangat. Papa menghisap kontolku dengan lembut.


Ah….oootpppsds….eemmm……


Teman papa mengarahkan kontolnya ke lobang dubur papa. Lalu memasukkannya dengan perlahan. Papa sedikit mengerang kesakitan.


“OUUPS…sakiiiit…ooh.,…terus…ya…aha…” Aku memperhatikan wajah papa yang
tampan dan membuat aku mabuk kepayang. Papa terus saja menghisap
kontolku. Aku ganti posisi enam sembilan. Papa menghisap kontolku dan
aku menghisap kontol papa dari atas.


“oookkkkhhh…terus, Candra. Tusuk terus…aha…anikmat…mmmm” papa mendesah.
Aku semakin bernafsu. Teman papa terus saja menusuk burit papa hingga
papa memuncarkan mani kentalnya di dalam mulutku.


ccroooot…crooott…croocooot..


“Ahhh…..oooh…..”


Mani hangat berserak di pipi dan mulutku. Aku merasakan bau mani itu
dengan nafsu. Kontolkupun terus saja dihisap papa hingga aku nembak di
mulut papa.


Crooot…crooot......crooocoot….


Ahhhhhh………….emmmm………. papa menelan maniku. Teman papa mencabut kontolnya dan mengocoknya beberapa kali.


Croooottt…croooot………….


Permainan selesai. Aku beranjak dari kamar papa dan membersihkan
sebagian mani papa yang menempel di pipiku. Oh….aku benar-benar puas.
Puas sekali. Oh papaku. Andai saja kamu sadar kalau aku telah menghisap
kontolmu dan menelan sebagian manimu.


@###@


Pagi hari papa bangun. Dia membangunkanku dari kamar tidur. Aku
pura-pura tidak tahu dengan kejadian tadi malam. Papa memakai handuk.
Aku masih melihat kontol papa yang menggantung di balik handuknya.


“Bangun, Hans. Sudah siang, kamu tidak ke kampus.” “Bentar lagi deh, pa.
 Masih ngantuk.” Jawabku sekenahnya. Papa keluar dari kamarku. Dan kini
teman papa yang masuk. Dia menyapaku.


“Permainanmu luar biasa, Hans. Papamu merasa puas.” Katanya. Aku terkejut. Apakah papa benar-benar sadar dan merasakan itu?


“Tenang saja, papamu tidak tahu. Dia hanya merasakan kenikmatan air manimu yang masih perjaka. Aku Candra.”


“Tapi, om.” “Saya juga ingin merasakan manimu, Hans.” Candra mendekatiku.
Dia duduk di samping ranjangku. Tangannya meraba selangkanganku. Dengan
cepat kontolku menegang. Dia membuka celanaku dan menghisap kontolku.
Tapi tiba-tiba saja papa masuk


“Hans…” sapa papa agak terkejut. “Candra, kamu apa-apaan?”


Candra menghentikan hisapannya.


“Ayolah bro..kamu juga maukan mani anakmu.” Kata Candra ke papa. Aku
sedikit menutupi kontolku. Papa menutup pintu dan menghampiriku di
ranjang. Tangannya membuka selimutku. Lalu mulutnya menghisap kontolku
dengan sigap.


OOOOO….iiihh….aahaha…..hhhhkkkk……. nikmat sekali. Berbeda dengan yang
tadi malam., Papa antusia sekali menghisap kontolku. Kontol papa
menengang. Dia membuka handuknya dan mengocoknya.


Tak berapa lama mani kentalpun muncrat di mulut papa. Papa menghisapnya
sampai habis. Dan aku menghisap kontol papa dengan kuat. Kurasakan air
maninya muncrat di tenggorokanku. Aku menelannya tanpa rasa jijik. Papa
puas dan tergolek di sampingku. Teman papa juga merasa puas.


AHHHH……



hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini

1 comment:

  1. BIKIN CERITA LAGI DONG YANG AYAH SAMA ANAK,PAMAN DAN MENANTU.NGENTOT MA AKU MAU GK.PAK WAWAN GAY CIKUPA TANGERANG 085691291433/pakwawansetiawan79@gmail.com

    ReplyDelete