Tidak terlalu
sulit bagiku untuk menyesuaikan diri dengan keluarga tante Lily, bahkan suaminya
pun sangat baik terhadapku, mr Dave adalah pengusaha yang juga keturunan dari
Australia, dia menikahi tante Lily karena pada awalnya mereka berkenalan ketika
tante Lily kuliah di Australia. Mereka mempunyai dua orang anak yaitu antony
putranya yang paling aku sayangi di dunia ini dan ellen putrinya yang baik
hati. Wajah antony lebih mirip mamanya, bulu matanya tebal, lesung pipinya bila
tersenyum manis sekali dan belahan di dagunya mungkin warisan dari papanya,
sedangkan ellen 70% lebih mirip papanya yang European look. Dengan bisnis yang
menyita waktunya mr Dave menyerahkan perhatian anak-anak sepenuhnya kepada
tante Lily yang juga sangat suka senam aerobic dan sebenarnya sebagian besar
waktu anak-anak mereka selama ini lebih banyak diperhatikan pembantu-pembantu
mereka (baby sitter). Tante Lily sudah pernah ke rumahku dan beliau sudah
bertemu dan mengenal orangtuaku, pada mulanya aku salah sangka ternyata tante
Lily orangnya sangat baik seperti yang pernah tony katakan padaku, dia hanya
ingin tahu tentangku karena dia percayakan tony dalam pengawasanku.
Waktuku lebih
banyak untuk memberikan perhatian pada tony, perasaan sayangku kepada tony
ternyata juga mempengaruhi perasaanku terhadap keluarga ini. Aku merasakan
perubahan dalam pribadiku, aku mulai suka bercanda dan mengucapkan kata-kata
humor terhadap tante Lily yang ternyata sangat menyukainya. Ellen juga sangat
baik terhadapku, setiap pulang dari mall dengan mamanya selalu membawakan
oleh-oleh untukku dan tony, bahkan kadang hanya untukku saja. Apabila mr Dave
ke Jakarta kami selalu pergi makan bersama-sama dengan keluarganya.
Ketika tony
sudah duduk di bangku SMP, masa kuliahku hampir selesai. Kehidupanku sudah
menjadi bagian keluarga mereka dan bagiku tony adalah segalanya dalam hidupku.
Bahkan tante Lily mengizinkan aku mengambil keputusan untuk kepentingan tony,
termasuk urusan sekolah tony lebih banyak aku yang mewaikilinya. Tony sangat
penurut, dia jarang membantah apapun yang aku perintahkan, jadi apalagi yang
kurang dalam hidupku, aku selalu mengajarnya ketika membuat pr atau ada
ulangan, dan sampai suatu hari aku memutuskan memindahkan sebagian pakaian dari
rumahku ke kamar tony yang sangat besar untuk berdua, aku sering menginap di
rumahnya dan sudah seperti rumahku sendiri, orangtuaku terutama mamaku sangat
memahaminya dia mengerti perasaanku selama ini, jadi tidak dipermasalahkan oleh
beliau.
Manusia selalu
saja tidak pernah puas, yah seperti itulah terjadi padaku, seharusnya aku sudah
mendapatkan apa yang telah aku cari tetapi timbul keinginan lain yang sangat
sulit dihindarkan, kebutuhan biologis yang tidak kuperhatikan selama ini
ternyata mulai merasuki hidupku, tidak pernah terpikir dalam hidupku bersama
tony melakukannya, tetapi entah nafsu ini muncul dari mana suatu kali aku telah
melakukan hubungan homosex dengan tony, dan pertama kali terjadinya pada saat
antony kelas 2-SMP pada malam valentine, tidak dapat aku lupakan masa itu,
perbuatan itu bukan sekali bahkan berlanjut tidak terhitung lagi selama setahun
lebih, apa yang kami lakukan selama ini dapat kami sembunyikan dan menjadi
rahasia kakak-beradik yang bertemu besar dan saling mencintai.
Menjelang
liburan sekolah kenaikan kelas, aku dan tante Lily serta kedua anaknya
merencanakan berlibur ke pulau Ayer, kami akan berangkat hari sabtu setelah
tony selesai mengisi kegiatan acara pentas seni. Aku sudah membooking untuk
sabtu-minggu. Ketika menjelang waktunya ternyata tante Lily ada keperluan
mendadak harus berangkat ke bandung, "Raffel tante nggak ikut, ini urusan
penting jadi kalau masih ingin berangkat kalian bertiga saja, atau ajak Pak
dudung (pembantu kepercayaan) juga boleh untuk bantu mengawasi" aku dan
tony saling menatap, kami bisa membayangkan malamnya harus tidur bertiga
termasuk ellen, tidak mengasyikan lagi. Aku melihat tony sepertinya membujuk
ellen supaya ikut mamanya, sehingga aku mendapatkan ide "tante Lily,
sebaiknya ke bandung jangan pulang hari kan perjalanan cukup jauh, tante nginap
saja ditemani ellen, aku lebih mudah mengawasi tony dan Pak dudung bisa menjaga
rumah" Agak lama tante Lily berpikir tapi akhirnya dia menyetujui,
mendengar itu sempat aku menatap tony tersenyum sambil menyikut tinju dan agak
samar-samar terdengar "yess."
Sabtu pagi tony
bersama teman-temannya mendapatkan tugas mengisi acara pentas seni yang
dibimbing mrs Mourice guru kesenian. Mereka mengemas sebuah cerita petualangan
dengan visual gaya romawi yang dikombinasikan dengan budaya jawa. Tony
mendapatkan peran sebagai "pangeran langit". Pukul 07.00 pagi aku
sudah mengantar tony ke gedung pentas seni yang berkapasitas 300 pengunjung,
teman-teman tony dan orangtua murid pun sudah banyak yang datang. Melihat
kedatangan tony tukang rias mrs Mourice memanggil tony "hai pangeran,
cepat kemari kamu harus dirias dulu" kemudian Mas hengki tukang rias ini
mengandeng tony dan meminta temannya Mas doicy merias tony, aku terus mengikuti
dan mengawasi tony. Kedua tukang rias ini berpenampilan unik dan gayanya
seperti perempuan, bicaranya pun agak genit dan lucu. Aku sangat kaget ketika
doicy melucuti semua pakaian tony yang hanya tinggal celana dalam putih
bergambar hush puppies yang aku beli dari singapura. Tony diam saja karena dia
hanya tahu akan dirias tetapi perasaanku mulai cemburu, aku tidak suka melihat
orang lain apalagi doicy yang genit itu membuka pakain tony. Aku sangat CEMBURU
sekali, ketika aku perhatikan doicy memasang pakain "madel" (rok mini
ala romawi terbuat dari kain beludru dengan banyak belahan) dia
mengancingkannya dari depan perut tony, tangannya dimasukkan ke dalam madel
sudah pasti menyentuh penis tony yang hanya tertutup CD "penis yang biasa
menjadi kulumanku", orang ini mencari kesempatan. Aku agak marah dan
menghampirinya "doicy, tony harus pakai celana pendek jangan cuma pake
kolor aja" sambil aku ingin memakaikan celana pendeknya, tetapi Mas hengki
datang menghampiri sambil menahan lenganku "mas jangan pakaiin celana
pendek, soalnya gak sesuai, kalo begini kan lebih tradis" katanya sambil
menunjuk ke arah tony. Aku terpaksa diam, kemudian aku perhatikan doicy merias
wajah tony mengambar kumis tony, lama-lama kuperhatikan tony nyentrik sekali
dengan dandanan ini, apalagi bila berjalan pahanya yang putih terlihat kontras
dari belahan-belahan "madel" seksi juga, dengan baju rompi berikut
hiasan-hiasan tangan dan leher serta mahkota di kepala.
Pada saat
penampilan acara sungguh mengagumkan peran tony sebagai "pangeran
langit" Gayanya sangat memukau penonton yang hampir memenuhi semua bangku.
Aku memotret banyak sekali gaya-gaya tony dalam penampilannya ini. Yah aku jadi
sangat bangga dan bahagia memiliki adik yang sangat mengagumkan ini. Ketika
pertunjukkan tony selesai pukul 11.00 aku langsung membawa tony yang masih
dalam dandanan "pangeran langit"nya walaupun kegiatan acara masih
berlanjut hingga pukul 13.00. Mas hengki tidak keberatan pakaian seninya kami
pinjam. Setelah melapisi tony dengan jaket panjangku, aku membawa mobilku
menuju pantai marina, ancol.
Dalam
perjalanan penyeberangan kapal banyak mata memperhatikan tony dengan gambar
kumis di atas bibirnya, aku tersenyum saja sedangkan tony yang memang sifatnya
selalu cuek tidak mempedulikan. Dan akhirnya hanya aku berdua dengan tony yang
berdandan "pangeran langit" di dalam sebuah cottage di pulau Ayer.
Aku memesan bermacam-macam makanan dari restoran, kami bersantap dengan nikmat
dan seperti biasanya aku harus menyuapi tony yang manja, setelah selesai kami
bermain sebentar dan setelah itu sudah waktunya aku ingin memulai petualanganku
dengan "pangeran langit" yang aku sayangi.
Kugendong
"pangeran langit" dengan busana lengkapnya dan kutidurkan di atas
kasur empuk, aku memandangi dari ujung rambut sampai ujung kaki, indah dan
nikmat sekali santapan berikutku ini. Aku menyentuhkan bibirku pertama di
kening "pangeran langit" yang bermahkota kemudian turun ke hidungnya
dan turun lagi kulumat bibirnya, rasanya nikmat walaupun agak terasa pahit
mengenai tinta gambar kumisnya. Aku memainkan lidahku dan "pangeran
langit" tidak diam saja lidahnya disodokkan dan diputar-putar di dalam
mulutku aku lumat lagi bibirnya, kemudian aku menjilati ke bawah terus sambil
tanganku menyingkapkan rompi "pangeran langit" akhirnya bibirku
berhenti di sebelah puting kanan, aku sedot dan kugigit pelan, suara
"pangeran langit" mendesah "ech..akh..akh..akh" sangat
nikmat sekali, kuturunkan lagi jilatanku terus ke bawah perut dan dengan kedua
tanganku aku mengangkat madel (rok mini) "pangeran langit" sekarang
dengan leluasa aku menjilat dan mengigit pelan penis yang sudah keras yang
ditutupi CD husHPuppies. Aku keluarkan penis "pangeran langit" dari
CDnya dan waah besar sekali dengan panjang 14 cm dan diameter lebih dari 2,5
cm, air liurku mengalir aku langsung menerkamnya, kukulum dan kusedot dan
kumainkan mulutku maju mundur, "pangeran langit" semakin terangsang
"akhh. akhh.. akhh" suara desahnya semakin keras dan kurasakan
penisnya makin keras dan tiba tiba "crot crot crot" kerongkonganku
tertembak air hangat dari penis "pangeran langit" kutelan spermanya
nikmat sekali, penisnya kudiamkan lama di dalam mulutku, sampai agak mengendur
kemudian kulepaskan dan kujilati sisa-sisa sperma yang hampir bersih tidak
tersisa habis kutelan semua.
Kulepaskan
pakaianku semua, penisku yang sudah menegang dari tadi kuarahkan ke mulut
"pangeran langit" dia menjilati dan saat ditelannya hangat sekali
penisku di dalam mulutnya. Disedotnya kemudian dibebaskannya begitu terus
berulang-ulang aku tak kuasa dengan rintihan kenikmatanku "akhh akhh
akhk.." sampai lama sekali. Ketika kurasakan akan keluar spermaku kutarik
dari mulut "pangeran langit" aku kocok terus, seperti biasa
pangeranku ingin merebutnya lagi tapi sekali ini aku yang punya acara aku
tepiskan tangannya, dan kocokanku semakin kencang ujung kakiku seperti keram
akhirnya "crot crot crot" spermaku meluncur ke leher hingga perut
"pangeran langit" yang putih. Dengan suara yang masih mendesah
kemudian aku menjilati spermaku dari perut terus naik dan hingga ke leher
"pangeran langit" dan kupindahkan sperma dalam mulutku ke mulut
"pangeran langit" dan ditelannya dengan nikmat.
Gawat, kali ini
"pangeran langit" ingin menjadi tony lagi begitulah dia selalu suka
meniru kakaknya "Raffel" dia berdiri dan di bukanya semua pakaian
"pangeran langit" tuntas termasuk CDnya. Aku dipaksa tidur, sudah
bisa kutebak, anak ini akan selalu meniru permainan baruku tadi, dan benar
penis tony yang sudah menegang lagi di arahkan ke dalam mulutku, aku
menjilatnya, kemudian menghisapnya dalam-dalam terus dan terus. Tiba-tiba tony
menarik penisnya dan dikocoknya sambil berlutut diantara pinggangku dan kulihat
semakin menegang, aku bisa memperhatikan bibir penisnya dan saatnya "crot
crot crot" menyembur kehidungku, bibirku sampai ke dadaku. Tony mulai
memainkan lidahnya, dijilat dari dadaku terus naik ke bibir dan ke hidungku,
didiamkan sesaat di dalam mulutnya kemudian dimuntahkan ke dalam mulutku,
sperma tony bercampur dengan ludah tony sungguh nikmat sekali kutelan semua,
aku rangkul leher tony kucium bibirnya kupeluk erat dan berbisik kekupingnya,
ANTONY-KAMU MILIKKU. Dalam keletihan akhirnya kami tertidur tanpa berbusana
dengan saling berpelukan.
Pengalamanku
dengan tony berjalan terus, hari-hariku bersamanya selalu happy, pernah tony
marah padaku karena aku tidak mengajaknya pergi tetapi hanya bertahan tiga jam
dia kembali memelukku, kami sama-sama tahu bahwa dia sama seperti aku saling
membutuhkan saling menyanyangi. Tetapi tidak semuanya abadi, kebahagian kami,
apa yang kami perbuat setahun lebih akhirnya harus kami relakan berlalu. Mr
Dave akan memboyong keluarga mereka semua ke Australia, Tony akan sekolah di
sana setelah tony menamatkan SMPnya di Jakarta.
Hari ini aku
membolos kerja lagi memang dua bulan terakhir ini aku sering bolos, perasaanku
kurang enak setiap hari, karena waktuku bersama tony hanya tinggal sebulan
lebih. Aku lebih suka berdiam di kamar tony hanya untuk merapikan semua
barang-barang tony atau membuka lemari pakaian menatap baju-baju tony yang
mengingatkan kenanganku bersamanya. Ketika aku sedang membersihkan bingkai foto
tony yang masih berusia 6 tahun (tony masih imut-imut) tiba-tiba tony datang
memelukku dari belakang sambil bertanya "kakak nggak kerja hari ini?"
tidak kujawab, sambil meletakkan bingkai foto di atas kasur aku berbalik tanya
"tony kok cepat pulangnya hari ini?, eh ganti kaos olahraganya sudah basah
tuh!" tony membuka kaos dan celana olahraga dan hanya tinggal CDnya. Sudah
kusiapkan baju gantinya tetapi tony tidak langsung pakai, malah dia bergaya
padaku seperti binaragawan "kak tadi kegiatan di sekolah cuma olahraga
aja, tadi ada extra latihan salto". Tony mencoba salto, dengan kedua
tangannya tony mencoba menjaga keseimbangan badan dengan posisi kepala di
bawah. Melihat itu aku khawatir tony akan jatuh terpelanting aku membantunya
dari belakang badannya, aku memegang kedua pergelangan kakinya. Kali ini tony
malah menekuk betisnya ke atas pundakku dan dirapatkannya. Sekarang tubuh tony
tergantung di depan tubuhku dengan kedua kakinya, kemudian tony berusaha
memanjat dengan kedua tangannya merangkul leher seperti posisi seat-up, dan
berhasil, tony sudah duduk di atas pundakku, tubuh tony agak berat bagiku. Tapi
sekarang muncul masalah baru, penis tony yang ditutup CD putih tepat berada
diwajahku, aku bisa mencium aroma khasnya yang aku sukai dan membangkitkan
nafsuku lagi.
Aku
membantingkan tony pelan-pelan ke atas kasur, dan "kra..ak" bingkai
foto tony pecah tertindih, aku lupa menyingkirkannya tapi nafsuku masih ada,
dengan cekatan aku mengunci pintu kamar dan langsung menghampiri tony yang
sedang menanti permainanku, aku buka semua bajuku bersih total dan membantingkan
tubuhku di atas kasur persis sebelah kiri tony. Dengan cepat tony menyambar
penisku dengan membentuk posisi69, tony menjilati penisku kemudian mengulumnya
dan sebentar-bentar dipermainkan dengan jari-jarinya. Aku menekan pantat tony
agar penisnya mendekati mulutku, dan kugigit pelan penisnya yang masih tertutup
CD tapi sudah agak basah sedikit. Kulepaskan semua CDnya dan kusedot penisnya
dalam-dalam, nikmat sekali. Aku sudah hampir klimaks, kuingatkan tony yang
makin asik mengatur mulutnya turun-naik, dan ketika kakiku menegang di kulumnya
penisku dalam-dalam, "crot crot crot" spermaku menembak dinding
kerongkangan tony, sambil ditelannya tony mengisap sisa-sisa sperma di ujung
penisku. Tony kemudian duduk di atas perutku, terpaksa kulepaskan kulumanku,
kemudian tony mengocok penisnya dengan irama yang teratur makin lama makin
cepat dan akhirnya sperma tony menembak wajahku sampai ke dadaku, kemudian
ujung penisnya yang masih tersisa sperma dimasukan ke dalam mulutku, aku
mengerti maksudnya dan aku menghisapnya sampai bersih, tony mulai menjilati
spermanya yang belepotan dari dadaku hingga wajahku, jilatan lidah tony membuat
tubuhku merasakan kenikmatan yang hebat, kemudian spermanya didiamkan dalam
mulutnya sejenak dan disalurkannya ke dalam mulutku dengan ciuman bibirnya yang
merah, dan aku telan dengan nikmat. Akhirnya aku memeluknya dan aku membelai
rambutnya, "tony kakak bahagia hidup bersamamu". Ini adalah permainan
kami yang terakhir semenjak saat itu kami tidak pernah melakukannya lagi hingga
waktu perpisahan kami tiba. Waktu itu aku mengantar keberangkatan mereka.
Di terminal
keberangkatan internasional, aku meminta izin masuk ke dalam (dengan berbagai
proses yang buntutnya uang) mengantar tante Lily dengan kedua anaknya,
sedangkan mr Dave menanti mereka di merlbourn. Sepanjang perjalanan di bandara
tony tidak pernah melepaskan pegangannya di pergelangan tanganku, seakan ia
ingin menyatukannya menjadi satu denganku, aku dapat merasakannya karena
demikian juga perasaanku. Ketika sudah sampai "gate" ruang tunggu
khusus penumpang, (pengantar sudah tidak dapat ikut masuk) tante Lily menciumi
keningku "selamat tinggal raffel, kalau kamu married tante pasti
datang" aku tersenyum saja, kemudian ellen memelukku "selamat tinggal
kakak sayang" aku mencium pipi ellen. Dan lihatlah bocahku ini, aku tidak
sanggup menatap wajahnya, dari sejak turun mobil airmatanya sudah mengalir,
tony enggan sekali masuk ke ruang tunggu khusus penumpang (aku mengerti
perasaanya yang tidak ingin berpisah denganku), tante Lily dan ellen sudah
terlebih dahulu melambaikan tangan padaku tanda perpisahan. Aku sendiripun
sangat menyedihkan, hatiku pedih bila menatap wajah tony, tapi aku berusaha
tidak menangis setelah semalaman aku banyak mengeluarkan airmata, aku harus
kuat agar tony bisa lebih tenang. Tapi perasaanku sulit kukendalikan,
keinginanku saat ini hanya satu, aku ingin detik ini juga dunia kiamat agar aku
tidak mengalami kepedihan yang mendalam berpisah dengan cinta-kasihku. Waktuku
terbatas aku segera memeluk tony dan membelainya sambil kataku "kak raffel
sangat sayang padamu, seumur hidup kakak tidak akan melupakanmu" dengan
suaranya terbata-bata tony berkata "kakak maafkan kesalah..an tony pada,
ka..kak to..ny.." tetapi tangisnya membuatnya sulit berbicara, ketika panggilan
untuk menaiki pesawat sudah terdengar, ellen keluar lagi mengandeng tangan
abangnya yang sedang cengeng. Aku merebut kembali tony dan memeluknya, aku
mencium kedua pipi dan kening tony kukatakan lagi "kakak mencintai tony
selamanya" akhirnya kulepaskan sambil melambaikan tangan dan tony membalas
lambaian tangan dengan airmatanya yang terus berlinang.
Saat itu
badanku lemas seperti mau jatuh, aku bisa menatap tante Lily mengandeng tangan
tony yang matanya masih terarah padaku sambil melangkah terus sampai akhirnya
tertutup tiang pilar. Hpku berbunyi ini yang kuharapkan, dari ujung sana suara
tony terdengar bahkan tangisnya pun masih jelas "kak raffel jaga diri
kakak baik-baik, tony sayang kakak" Hatiku hancur kakiku lemas aku masih
melangkah keluar "kakak nanti kalo tony kembali ke Jakarta kita akan
berlomba Daytona lagi" "kakak..kakak..kakak.." banyak kata-kata
yang kudengar dari ucapan tony dengan tangisnya, aku selalu menjawab "ya,
ya, ya.." sampai akhirnya mereka sudah sampai ke kabin pesawat yang tidak
diizinkan menggunakkan HP lagi kata yang terakhir tony ucapkan untukku
"kak raffel, I love you forever 'n ever" akhirnya terputus dan aku
benar-benar tidak bisa bergerak jatuh duduk lemas di bangku terminal airport.
Aku tahu bagaimana tony yang manja dan cuek saat ini di dalam pesawat, karena
aku mengalaminya ketika berusia sembilan tahun, dan pada saat inilah aku baru
tahu bagaimana perasaan nenekku dan ketiga adikku pada saat kutinggalkan
mereka. Sesaat dalam benakku aku membayangkan hari-hari esokku, aku sudah lelah
aku tidak bisa bertualang lagi mencari tony-tony kecil dengan strategiku, aku
ingin bunuh diri saja, tanpa tony di sampingku aku tidak bisa bertahan hidup.
Kembali wajah tony yang manja terbayang lagi, "tidak" aku tidak boleh
egois memikirkan perasaanku sendiri, bagaimana dengan tony?, dia membutuhkanku,
aku tahu dia akan mencariku karena aku telah memberikan CINTA KASIH yang tidak
akan pernah dia temukan di manapun, pasti dia akan kembali padaku, dan aku akan
selalu setia menantinya.
Bersambung . .
. . .
hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini
hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini
No comments:
Post a Comment