Malu aku malu pada semut merah
Yang berbaris di dinding menatapku curiga
Seakan penuh tanya, sedang apa di sini
Menanti pacar jawabku
Penggalan dari lagu "Kisah Kasih Di Sekolah" oleh Obbie Messakh
*****
Tahun 1998
Akupun
masih belum tahu apakah Sandy itu menyukaiku sebagai kekasih atau
tidak. Pada tahun 1998 aku mengalami kecelakaan motor sehingga kaki
kiriku patah dan harus menginap di rumah sakit selama 2 minggu. Dia
mengirimkan kartu natal kepadaku. Ada satu catatan di sini, waktu itu
aku masih beragama Katolik. Aku menganut agama itu sejak aku SD kelas 6.
Sekarang aku menganut agama Taoisme sejak berusia 21 tahun yaitu sejak
tahun 2002. Sampai sekarang kartu natal yang ditulis Sandy masih
kusimpan. Di situ ada tertulis..
To: Tonny
Selamat Natal & Tahun Baru
Trim's kartunya dan semoga lekas sembuh.
25-12-98
1-1-99
Sandy Irwanto
Kadang
aku menutup-nutupi dengan berpura-pura bahwa aku suka cewek di depan
dia. Dan dia selalu bertanya siapa pacar cewekku. Padahal dialah cintaku
dari tahun 1994 dan sampai kapan pun.
Akhirnya
tibalah saatnya aku harus lulus SMA pada tahun 1999 dan aku harus
keluar kota untuk mencari tempat kuliah. Aku ingin menunjukkan pada
Sandy bahwa aku mencintai dia. Pada suatu saat aku bertemu dia sepulang
sekolah di jalan. Dia naik sepeda sedang aku naik motor. Aku ajak dia ke
rumahku dan dia mau. Sesampainya dia di rumahku, dia masuk kamar
tidurku. Di kamar tidurku ada foto seorang cowok yaitu koko angkatku.
Sandy melihat ke arah foto itu, aku bilang dia temanku. Sandy mulai
membuka lemari pakaianku, dan dia mulai ingin dipeluk olehku. Dan dia
mulai memegang "ituku". Buru buru aku mengunci pintu. Dan Sandy melepas
baju sekolahnya, karena di dalamnya dia memakai kaos olahraga. Dia
membuka celananya sampai batang penisnya terlihat keluar dan dia
menyuruhku memainkan batang penisnya. Batang penisnya yang kurus dan
panjang terlihat keluar, dan ukuran penisnya ternyata melampaui ukuran
pria pada umumnya.
"Ton, ayo mainin", itulah yang dikatakannya.
"Ah.. Arkh.. Arkh.. Enak..", erangnya.
Sampai
akhirnya batang penisnya mengeluarkan air sperma, sedang aku sendiri
tidak mengeluarkan sperma. Spermanya mengotori tanganku, tapi aku tidak
merasa jijik sama sekali, karena aku mencintai dia. Aku belum pernah
melakukan oral seks bersama dia. Itulah aktifitas seksual yang pernah
aku lakukan dengan Sandy.
"Siapa yang membuat kamu jadi begini?", kataku.
"Kamu yang membuatku begini, Ton" katanya.
Setelah spermanya keluar, buru-buru dia menutup celananya dan dia langsung pulang.
Setelah
kejadian itu dia nggak pernah mau bicara sepatah katapun denganku. Dan
dia tidak pernah mau lagi membalas surat-surat yang aku tujukan
kepadanya lewat pembantunya. Sudah 5 tahun berlalu dia nggak pernah mau
bicara kepadaku. Dia meninggalkan aku begitu saja. Aku tidak tahu kenapa
dia tidak mau menjelaskan kepadaku alasan dia meninggalkanku. Dia tidak
meninggalkan alasan untukku sampai dengan detik ini.
Dari
tahun 1999 sampai sekarang hidupku hancur karena cintaku yang besar
kepadanya. Aku mencoba untuk berpacaran dengan orang lain, tapi aku
tidak bisa mencintai mereka. Malah kadang aku banyak menyakiti orang
yang kupacari setelah itu. Dan sudah banyak orang sakit hati denganku
karena aku tidak akan bisa memberikan hatiku untuk orang lain.
Meskipun
orang lain bisa menggandeng tanganku, memelukku, ML denganku, tetapi
hatiku hanya untuk Sandy sampai detik ini. Hatiku sudah beku untuk
mencintai orang lain, karena hatiku hanya akan kuberikan untuk Sandyku
seorang. Sampai aku putus kuliah di Bandung, Yogyakarta, Salatiga,
karena aku tidak bisa hidup tanpa orang yang kucintai. Sandyku adalah
segala-galanya bagiku. Hampir tiap hari sampai detik ini aku selalu
menangis bila mengingat dia. Dan ada yang hilang dalam diriku sejak dia
meninggalkanku begitu saja.
Senyuman itulah yang hilang pada diriku sekarang, aku sudah tidak bisa mempunyai senyum seperti dulu lagi.
Di
tahun 1999 Sandy masuk ke sebuah SMA swasta di kota Solo. Kadang aku
menyempatkan pulang ke kota kelahiranku dan aku pun mencoba pergi ke
sekolahnya pada jam-jam dia pulang sekolah. Dia tetap pada pendiriannya
tidak mau menemuiku lagi, malah terkadang dia melihat ke arahku dengan
perasaan cuek dan benci. Aku tidak pernah membenci dia dan meskipun dia
memperlakukanku seperti itu tetapi cintaku padanya tidak akan pernah
luntur. Aku masih berusaha tetap sabar untuk mengirimi dia surat hari
demi hari tetapi hasilnya tetap nihil, dia tetap menolak untuk membalas
surat-suratku.
Sampai
akhirnya pada tahun 2001 ketika Sandy menginjakkan kaki di kelas 2 SMA,
aku mencoba mencintai orang lain dan ternyata tidak berhasil. Orang
kedua yang berusaha kucintai bernama Stephen, dia adik kelas Sandy 1
tahun sejak Sandy masih di SMP dan di SMA. Setelah aku berpacaran dengan
Stephen hampir 2 bulan, aku harus putus dengan dia karena Papanya juga
mulai mencium gelagat itu dan demi masa depan dia akhirnya aku harus
putus dengannya.
Pertama
kali aku merasakan hubungan seksual dengan seseorang itulah aku rasakan
bersama Stephen. Dia sering menginap di kostku yang berada di
Yogyakarta. Kami sering tidur bersama, mandi bersama, makan dalam satu
piring. Aku ingin menceritakan beberapa pengalaman seksualku dengan
Stephen.
Ketika
aku tidur bersama satu tempat tidur dengannya, aku pun menelanjangi
dia, dan begitupun sebaliknya. Dan kami berdua pun saling mengoral
batang kemaluan kami masing-masing. Batang kemaluannya berukuran kecil
dengan bulu-bulu lebat di sekitarnya. Aku pun menyukai bentuk kontol dia
yang agak melengkung ke bawah. Dia pernah mengatakan dia sering
menurunkan kontolnya ketika dia memakai celana dalam. Meskipun batang
kontolnya kecil, tetapi batang kepalanya sangat sensitif karena dia
belum disunat. Kamipun mengocok batang kemaluan kami masing-masing, dan
kami berusaha untuk mengeluarkan cairan sperma kami secara bersamaan..
"Arkh.. Ah.. Ah.. Ephen, Koko mau keluar", ujarku.
"Sama Ko, aku juga mau keluar" tambahnya.
"Keluarin aja di perut Koko, Ephen" jawabku.
"Arkh.. Ah.. Ah.." erang Stephen.
Akhirnya
spermanya muncrat di perut dan juga muncrat ke kepalaku. Arah keluar
spermanya sangat panjang dan itulah yang aku sukai dari dirinya.
"Ephen, koko juga mau keluar nich" ujarku.
"Arkh.. Ah.. Ah.." erangku akhirnya.
Akhirnya
spermaku tumpah ruah di batang kemaluannya. Akupun mencium Stephen
dengan perasaan cinta dan sayang seperti yang pernah aku berikan kepada
Sandy.
Dan
sering aku melakukan onani bersamanya di kamar mandi. Kami sering mandi
bersama, berbagi waktu bersama seperti sepasang kekasih. Tetapi satu
hal yang harus aku akui adalah bahwa cinta itu tidak sebesar cintaku
kepada Sandy. Bahkan aku sempat merasa bersalah, karena ketika aku
menjemput Stephen di sekolahnya, Sandy sering melihatku berboncengan
motor bersama Stephen. Kalau Sandy membaca tulisanku ini, aku ingin
meminta maaf atas kejadian itu.
Setelah
aku putus dengan Stephen, sampai detik ini hanya Sandylah yang ada di
hatiku sampai kapanpun. Bahkan ketika aku masih berpacaran dengan
Stephen pun, aku sering menyinggung dan bercerita tentang Sandy kepada
Stephen, sampai-sampai seringkali Stephen cemburu dengan Sandy
dikarenakan hal itu.
*****
Haruskah kuakhiri
Segala yang telah kujalani
Anganku dan cintaku
Telah terkubur dan membeku
Oh Tuhan takdirkah ini
Bilakah harus kujalani
Anganku dan cintaku
Telah terkubur dan membeku
Indah mahligai yang pernah terbayang
Namun derai tangis tak dapat hindarkan
Langkahkan kaki walau terhimpit sesak
Mampukah diri ini berdiri
Penggalan dari lagu "Bias Asa" oleh Paramitha Rusady.
Sudah
5 tahun aku mengalami siksaan batin akibat kehilangan orang yang
kusayangi sebagai anak, adik, kekasih, dan temanku. Aku berharap bisa
berada di sisinya berbagi suka duka selamanya dengannya. Aku berharap
bisa menjadi suami, ayah, kakak, dan teman yang baik bagi dia. Aku
berharap Sandy mau membaca tulisanku ini, yang kutulis dari lubuk hatiku
yang paling dalam. Bahkan sering aku menyempatkan diri mampir ke kampus
Sandy hanya agar bisa melihat wajah Sandy. Aku selalu memantau keadaan
dia dari seorang teman yang mengenalnya.
Aku
takut dia disakiti orang dan aku masih mengkhawatirkannya sampai
sekarang. Dia sekarang berusia 20 tahun, kuliah di sebuah Universitas di
Jakarta. Bahkan beberapa bulan yang lalu aku mendengar dia terkena
gejala demam berdarah hingga aku menangis seharian. Apa boleh buat, aku
tidak bisa berada di sisinya untuk merawatnya, aku hanya bisa menangisi
nasibku ini. Mungkin dia sudah tidak mempedulikanku dan bahkan
membenciku, tetapi aku masih mencintainya.
Koko masih mencintai Sandy meskipun Sandy sudah membenci koko. Bahkan cinta itu akan Koko bawa sampai mati.
Aku
hanya bisa menangisi nasibku yang buruk ini, dan berharap jika Tuhan
mengijinkan, aku ingin bisa bersama dengan Sandy meskipun hanya sebentar
sebelum ajal menantiku.
Aku
merasa kesehatanku sudah mulai menurun dan aku merasa bahwa hidupku
sudah tidak akan lama lagi. Tetapi aku bersyukur bahwa aku bisa sempat
mengenal Sandy meskipun aku tidak bisa bersamanya. Dia tetap belahan
hatiku selamanya. Aku pernah mengirimkan message kepada dia via
Friendster, tetapi dia tidak mau membalas dan bahkan meng"ignore"nya.
Karena
beban perasaan ini, sampai-sampai teman-temanku mengatakan bahwa
wajahku terlihat lebih tua daripada umurku yang sesungguhnya. Aku sering
terbatuk-batuk di malam hari dan kurang tidur. Aku sudah tidak kuat
lagi untuk menahan siksaan batin seberat ini. Bagiku itu sudah terlalu
berat untuk hidup tanpa Sandy di sisiku.
Jika
Sandy membaca tulisanku ini, Koko mohon maaf jika Sandy marah sama
Koko. Koko hanya ingin tahu alasan kenapa Sandy meninggalkan Koko begitu
saja. Dan Koko juga selalu berdoa untuk Sandy supaya Sandy bisa sukses
dan menjadi manusia yang berguna bagi orang lain. Kalau Sandy membenci
Koko, Koko menerima itu semua.
*****
Kau satu terkasih
Kulihat di sinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu
Di dalam senyummu
Kudengar bahasa kalbumu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu
Bertahta di benakku
Dan aku kan mengiringi
Bersama di setiap langkahmu
Percayalah hanya diriku yang paling mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih
Dan arti kata kecewamu
Kasih yakinlah
Hanya aku yang paling memahami
Besar artik kejujuran diri
Indah sanubarimu kasih.. Percayalah..
Syair dari lagu "Bahasa Kalbu" oleh Titi DJ.
*****
Aku
menulis cerita ini setelah aku memendamnya selama 5 tahun karena aku
ingin menulisnya selagi aku masih bisa menulisnya. Bagi kawan-kawan yang
ingin curhat dan mempunyai masalah yang sama silakan kirim surat ke
emailku.
Dan
bagi kawan-kawan yang ingin memberi komentar apapun terhadap ceritaku,
akan saya balas semampu kemampuanku. Saya berusaha untuk membalas email
dari kawan-kawan semua.
Dan bagi teman yang ingin menanyakan kisah selengkapnya silakan hubungi emailku juga.
TAMAT
hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini
hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini
No comments:
Post a Comment