“mandi yuk mas …”
ajaknya dengan tatapan sayu.
Kemarahanku
langsung memudar saat melihat tatapannya yang sahdu. Sebenarnya aku tahu, sikapnya yang kasar,
beringas dan sok cuek bukanlah sikapnya yang sebenarnya. Bisa jadi factor lingkunganlah
yang membuatnya jadi begini.
Aku segera
bangkit dari tidurku.
Kurangkul
bahunya. FER diam saja. Kucium pipinya. Dia tak membalas ciumanku. Tapi dia
pasrah dan diam saja. Kuanggap itu sebagai pertanda yang positif. Diamnya
seperti diamnya seekor ular sanca. Diam-diam mematikan.
Aku segera
membuka baju dan celanaku.
FER sudah
membuka keran air. Air dari shower
mengucur dengan pelan membasahi tubuhnya.
Kuambil sabun dan mulai membilas tubuhnya yang hitam pekat. Sesekali FER menggelinjang kala aku mulai
menyentuh bagian-bagian sensitifnya.
“Geli, mas …”
erangnya lirih.
Aku tak tahan
lagi. Kucium bibirnya dan kupeluk erat
tubuhnya. FER membalas pelukanku dengan
erat. Bibir kami saling berpagut, menyatu
di bawah siraman air hangat.
“Kamu hebat …”
pujiku.
FER menciumku.
Aku menciumnya dengan panas. Ya Tuhan,
aku tak menduga orang yang sekasar ini bisa berlaku sebegitu romantis. Beberapa
menit berciuman, FER menekan kepalaku untuk segera mengoral penisnya.
Aku bersimpuh
dan mulai menghisap, menelan dan menjilat-jilat penisnya.
FER mengaduh. Gaduh.
Ssssttt … dinding kamar sebelah tipis, sayang. Suara gaduhmu itu bisa terdengar dari kamar
sebelah. Nanti kalau penghuni kamar sebelah minta ikutan dihisap, bibir siapa
yang bakal jontor? Bibirku bukan?
Tangan FER
bergerak, mengocok penisku.
Aku merasakan
kenikmatan yang teramat sangat. FER
seperti senang melihatku mengaduh. Gaduh. Sama seperti gaduhnya ketika mulutku mulai
mengoral penisnya dengan gerakan yang liar tadi.
“FER … pindah …”
Aku tak mau
muncrat hanya karena kocokan tangan Fer.
Aku mau kami bersatu dalam posisi yang benar. Bersatu di atas ranjang rasanya lebih
melenakan jiwa.
Kutaris tangan
Fer dan membawanya ke atas ranjang.
“Aku gak mau
ditusuk mas”
“Ssssttt …”
Wajah Fer
terlihat tegang. Aku diam seribu
kata. Dalam kondisi seperti ini, tak
perlu banyak kata yang diucapkan. Kita
butuh action, baby. Action, you know!
Tanganku merogoh
ke dalam tas kecilku. Ada QY di
dalamnya. Kutekan tubenya dan kuoleskn
pada ujung penis Fer. FER meringis. Mungkin gel itu membuatnya terasa dingin.
Kuoleskan juga
gel sisanya ku permukaan anusku. Dan aku
mulai menaiki penisnya. Agak sedikit
sesak saat ujung penisnya yang besar,
merah dank eras itu mulai menembus anusku.
Ada rasa perih yang menyentak hingga terasa ke ujung kepalaku.
“Ohhhhh … enak
mas …” desis FER saat penisnya sudah ambla ke dalam lubangku.
Aku menghela
napas panjang. Tunggu sebentar lagi,
FER. Itu baru permulaan. Sebentar lagi akan kau rasakan jurus “Puting Beliung
memutar Naga Sosro”
SATU >>>
DUAA >>>> TIGAAA …
Aduhh mas …
aduhhh …
Aku tak
mempedulikan teriakannya. Tubuhku sudah
naik turun di atas tubuhnya. Penisnya
terlihat keluar dan masuk secara bergantian.
Aku juga merasakan kenikmatan yang teramat dasyat.
FER nyatanya tak
tinggal diam. Dia membalas gerakan putting
beliungku dengan jurus “TONGKAT PENAHAN BADAI”
Arrrghhh …
shiittt … aduhh …
Aku mulai tak
tahan dengan serbuan tusukan penis FER.
Nyatanya jurusku kalah dengan jurus FER.
CROOOTTT …
CRRROTTT CROOOT …
Aku muncrat
duluan. Spermaku tumpah berceceran di
atas perut FER. Aku malu. Ternyata ilmu
yang kubangga-banggakan tumbang dalam beberapa menit oleh ilmu digdaya yang
dimiliki FER.
“HAHAHAH ….” Tawanya pongah.
AKU DIAM dan
PASRAH>
FER mulai
menunjukkan powernya. Dia balik tubuhku
dan mulai menusuk-nusukkan penisnya sesuka hatinya ke lubang anusku. Aku menggelinjang kesakitan. Aku berharap dia segera mencapai
klimaks.
Tapi dugaanku
salah.
BAH … ini tak
bisa dibiarkan. Kalau diteruskan begini, bisa-bisa ledeh dan dobol anusku
nanti. Kutahan tubuhnya. Kutarik penisnya dari lubangku. Kuurap ceceran spermaku di atas dadanya.
RASAKAN JURUS
PAMUNGKASKU,”LENDIR NYI BLORONG”
Kulumasi
penisnya dengan muntahan spermaku.
Kuputar ke kanan dan kekiri, ke atas dan ke bawah.
ADUH MAS
>>> ADUUUHHHH >>>
Kucium bibirnya
dalam dalam, sementara tanganku terus bergerak merangsang penisnya.
CROOTT CROOOT
CCRROOTT …
Spermanya muncrat kemana-mana. Ke pahaku, ke udelku, ke sprei hingga ke
badannya sendiri. Sumpah, ini bukan
sperma manusia. Ini sperma kuda. Jumlahnya banyak sekali. Banyaknya sebotol yoghurt.
Ah, sekuriti
manja.
Ternyata jurusmu
masih kalah dengan jurus telapak blorongku.
Hahaha, lagian lelaki mana sih yang tak takhluk pada ajian Nyi Blorong?
Puas rasa hati
melihat FER, sang sekuriti manja yang songong, cuek dan beringas jatuh terlena
dalam kondisi telanjang bulat dalam pelukanku.
hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini
hey semuanya, salam kenal, buat kalian-kalian yang suka serial kisah sesama yang masih original seperti Cowok Rasa Apel yang sudah sampai sesi ke 3, silahkan cicipi "Serial Pelepasan" dengan jalinan kisah sesama lelaki dewasa dengan rasa yang berbeda, terimakasih banyak :)
pelepasan remah 1 (episode 1)
Pelepasan Remah ke 2 (episode 2) Klik disini
Pelepasan Remah ke 3 (episode 3) Klik disini
Pelepasan Remah ke 4 (episode 4) Klik disini
Pelepasan remah ke 5 (episode 5) klik disini
Pelepasan Remah ke 6 (episode 6) Klik disini
Pelepasan Remah ke 7 (episode 7) Klik disini
Pelepasan Remah ke 8 (episode 8) klik disini
Pelepasan Remah ke 9 (episode 9) klik disini
Pelepasan Remah ke 10 (episode 10) klik disini
No comments:
Post a Comment